Riau

Kelapa sebagai Bentuk Kearifan Lokal Bernilai Ekonomi di Kabupaten Inhil

Bupati Inhil HM Wardan saat berbincang bersama petani kelapa lokal.

INDRAGIRI HILIR - Kelapa merupakan salah satu komoditi pekerbunan yang menjadi andalan perekonomian bagi sebagian besar masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau.

Kabupaten Inhil sendiri merupakan penghasil utama kelapa yang menjadi komoditas andalan di Provinsi Riau. Menurut data Dinas Perkebunan Inhil, pada tahun 2016 hampir 80 persen sumber perekonomian masyarakat Inhil ditopang dari perkebunan kelapa.

Luas Kebun Kelapa yang ada di Inhil diperkirakan mencapai mencapai 400 ribu hektar, oleh karena itu Inhil mendapat julukan “Negeri Hamparan Kelapa Dunia”. Pada tahun 2017 Inhil menjadi tuan rumah perayaan World Coconut Day atau Festival Kelapa Internasional.

Loading...

Namun luas perkebunan kelapa di Kabupaten Inhil ditengarai saat ini mengalami penurunan, di mana luas lahan sekarang sudah berada di bawah 400.000 hektar.

Penyebab penurunan luas kebun kelapa tersebut dikarenakan pengelolaannya yang kurang produktif, banyaknya tanaman yang sudah tua dan rusak yang seharusnya diremajakan, dan banyaknya petani yang beralih ke komoditas sawit.

Sepanjang tahun 2021, Kabupaten Inhil mendapatkan alokasi replanting atau peremajaan tanaman kelapa seluas 200 hektar, di mana 100 hektar merupakan program bantuan dari peremajaan tanaman kelapa lewat APBN, dan 100 hektar bersumber dari APBD.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Pemkab Inhil) melalui Dinas Perkebunan Kabupaten Inhil pada 2016 juga menyebutkan akan mempertahankan tanaman kelapa sebagai bentuk kearifan lokal yang telah terjaga secara turun temurun.

Untuk melestarikan perkebunan kelapa ini pemerintah mendukung langkah merevitalisasi perkelapaan di Inhil.

Sebagai upaya mempertahankan eksistensi kebun kelapa masyarakat, Pemkab Inhil membangun parit-parit dan tanggul mekanik di area perkebunan masyarakat.

Pembangunan parit dan tanggul mekanik dinilai penting, karena jika kebun kelapa masyarakat tergenang, maka kelapa mereka dapat gagal panen dan bahkan mati.

Selama ini hasil perkebunan kelapa di Kabupaten Inhil hanya untuk memenuhi kebutuhan industri seperti minyak goreng, dan olahan air kelapa untuk dibuat menjadi minuman kemasan berskala nasional dan internasional.

Namun masyarakat Inhil belum memanfaatkan seutuhnya produk turunan dari kelapa yang dapat membantu menambah nilai ekonomis dari produksi perkebunan kelapa.

Ada beberapa faktor dan kondisi yang membuat sulit mengembangkan potensi perkebunan kelapa agar lebih bernilai ekonomis.

Beberapa peneliti dan praktisi pengembangan desa melakukan penelitian terkait beberapa faktor diantaranya, rendahnya kreativitas yang hanya menjual kelapa bulat.

Untuk itu, perlu dibangun etos kerja petani dalam pengelolaan kelapa, dan pengembangan kelembagaan yang khusus yang menangani komoditi kelapa sebagai komoditi unggulan Kabupaten Inhil.

Dalam rangka pengembangan tersebut maka dibutuhkan peralatan dan teknologi yang digunakan untuk mengolah produk turunan kelapa. Pemkab Inhil pun menjalin kerja sama dengan perusahaan pengolahan kelapa agar produk yang dihasikan dari turunan kelapa dapat optimal dan menunjang tambahan penghasilan para petani kelapa.

Pemkab Inhil melalui Dinas Pariwisata juga mengembangkan potensi kelapa ke dalam agrowisata sehingga perkebunan kelapa ini dapat menjadi destinasi wisata kelapa yang diharapkan mampu membuka daerah Inhil menjadi semakin maju.

Pengembangan wisata dapat dilakukan dengan berbagai hal diantaranya berupa wisata edukasi kepada lingkungan sekolah dari SD hingga perguruan tinggi untuk belajar menanam, memanen dan memahami keunggulan serta keunikan kelapa.

Lalu, mengembangkan teknologi untuk pengolahan dan pengelolaan perkebunan kelapa yang bekerja sama dengan berbagai kalangan perusahaan swasta dan perguruan tinggi agar perkebunan kelapa dapat menarik minat masyarakat dan wisatawan untuk mengunjungi agrowisata kelapa yang ada di Inhil.

Sektor lain sebagai penunjang fasilitas pendukung wisata juga dapat berkembang seperti kerajinan tangan dari olahan kelapa yang dapat dijadikan cinderamata khas Inhil bagi wisatawan.

Dengan angkah-langkah yang tepat akan membentuk wisata berbasis potensi lokal yang mengedepankan pembangunan manusia, ekonomi dan berwawasan lingkungan serta berkelanjutan.

Meski pemerintah membuat perencanaan secara rinci namun perlu peran serta masyarakat Inhil secara komprehensif agar agrowisata kelapa di Inhil terealisasi dengan baik sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup para petani kelapa di Inhil.(ADV Khusus)


Loading...







Tulis Komentar

Loading...
Video