Wabah DBD di Riau Tewaskan 17 Orang, Inhil Jadi Wilayah Terparah

Kamis, 08 Mei 2025 - 18:53:43 WIB

Ilustrasi (sumber : Internet).

PEKANBARU - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali merebak di Provinsi Riau. Sepanjang Januari hingga April 2025, 17 orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti ini.

Data Dinas Kesehatan Riau mencatat, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menjadi wilayah dengan korban jiwa terbanyak, yakni 6 orang. Disusul Kampar, Rokan Hulu (Rohul), dan Dumai dengan masing-masing 3 korban. Sementara Pekanbaru dan Siak melaporkan 1 kematian.

"Tahun ini jumlah kematian akibat DBD lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Sri Sadono Mulyanto dikutif dari Pekanbaru.tribunnews.com, Kamis (8/5/2025).

Lonjakan kasus disebut dipicu oleh peralihan musim dan kebiasaan masyarakat yang kurang menjaga kebersihan lingkungan. Genangan air bersih di wadah seperti ban bekas, kaleng, hingga bak mandi jadi tempat ideal berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.

Selain itu, keterbatasan tenaga medis dan minimnya kesadaran warga terhadap pemberantasan sarang nyamuk (PSN) juga memperparah situasi.

"Fogging tidak membunuh jentik nyamuk, hanya nyamuk dewasa. Yang efektif adalah 3M Plus: menguras, menutup, mendaur ulang, serta mencegah gigitan nyamuk," tegas Sri Sadono.

Dinkes Riau juga memperkuat sistem kewaspadaan dini di puskesmas dan rumah sakit agar pasien DBD segera mendapat penanganan.

Masyarakat diminta waspada dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala DBD seperti: Demam tinggi mendadak, nyeri otot dan kepala, bintik merah di kulit, muntah terus-menerus, tangan dingin, hingga gelisah (tanda syok).

"Jangan tunggu parah. Penanganan terlambat bisa berujung fatal," ujar Sri Sadono.

Hingga akhir April 2025, tercatat lebih dari 1.471 kasus DBD tersebar di 12 kabupaten/kota di Riau.