Persoalan Tapal Batas Tak Tuntas, Desa Pasir Emas–Rambaian Berpotensi Konflik

Selasa, 09 September 2025 - 12:00:05 WIB

Warga saat turun ke lokasi tapal batas antara Desa Pasir Emas dan Desa Rambaian.

INDRAGIRI HILIR - Persoalan tapal batas antar desa kembali mencuat di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Kepala Desa Pasir Emas, Kecamatan Batang Tuaka, Rahman, angkat suara terkait ketidakjelasan batas wilayah antara desanya dengan Desa Rambaian yang hingga kini belum menemukan titik terang.

Rahman menyebutkan, polemik tersebut sebenarnya sudah beberapa kali dibahas di tingkat kecamatan dan bahkan sempat dibawa ke Rapat Dengar Pendapat (RDP) oleh Komisi I DPRD Inhil. Namun, ia menilai hingga saat ini belum ada tindak lanjut nyata dari pihak terkait.

“Sudah beberapa kali kami sampaikan ke Kecamatan. Kemarin juga sempat di RDP oleh Komisi I, tapi sampai saat ini belum ada kejelasan mengenai tapal batas tersebut,” ujarnya kepada wartawan.

Ia juga mempertanyakan sikap pihak kecamatan yang dinilai cenderung diam. Menurutnya, ketidakjelasan batas wilayah ini berpotensi menimbulkan konflik sosial antarwarga jika dibiarkan berlarut-larut.

“Yang menjadi pertanyaan, kenapa hingga saat ini pihak terkait seakan menutup mata. Padahal, persoalan tapal batas ini bukan hanya soal administrasi, tapi juga menyangkut rasa keadilan masyarakat,” tegas Rahman.

Permasalahan tapal batas desa bukan hal baru di Inhil. Konflik semacam ini kerap memicu ketegangan, terutama terkait hak pengelolaan lahan, batas kepemilikan kebun, hingga urusan administrasi kependudukan.

Sejumlah tokoh masyarakat Pasir Emas juga menyuarakan keprihatinan. Mereka mendesak agar pemerintah kecamatan segera memberikan kejelasan tindak lanjut dari proses yang sudah berjalan.

“Kalau dibiarkan, lama-lama bisa jadi masalah besar. Kami di masyarakat bisa saling bersitegang hanya karena tidak jelas di mana batas desa sebenarnya,” ungkap seorang warga.

Masyarakat berharap persoalan tapal batas antara Desa Pasir Emas dan Desa Rambaian segera diputuskan melalui musyawarah yang melibatkan semua unsur.

“Kalau memang mau menjaga kondusivitas, segera dudukkan bersama. Kita tidak ingin masyarakat yang berkonflik,” tutup Kepala Desa Pasir Emas.