Bupati Apresiasi Kinerja H Said Syarifuddin SE, MP, MSn

Kamis, 03 Oktober 2019 - 16:46:06 WIB

TEMBILAHAN - 

Tangan dingin H Said Syarifuddin SE MP MSn menggawangi admi­nistrasi pemerintahan di tingkat daerah membuahkan hasil cemerlang dan layak diadopsi. Sejumlah prestasi mampu dia persembahkan. Dilantik menjadi Sekda akhir Desember 2015, dia langsung tancap gas dengan membenahi segala administrasi kepemerintahan.

Alhasil, pada 2017 untuk kali pertama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh BPK RI Perwakilan Riau.

Pencapaian ini kembali diraih pada 2018 dan 2019. Artinya secara berturut-turut tiga kali Pemkab Inhil mampu mendapatkan WTP BPK RI. Tidak perlu lama bagi Said Syarifuddin, untuk hal itu hanya dengan waktu 3,9 tahun menjabat sebagai Sekda di Inhil. “Ya, saya sangat terbantu dengan kerja Pak Said Syarifuddin,” ujar Bupati Inhil HM Wardan.

Kemudian pada 2018 prestasi yang tidak kalah menterengnya diraih di tingkat nasional. Saat itu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menempatkan Pemkab Inhil pada posisi enam dalam koordinasi supervisi pencegahan (korsupgah). Pencapaian itu menunjukkan upaya pencegahan korupsi di Inhil berjalan baik. “Untuk rencana aksi korsupgah kita mendapat nomor 1 di Riau,” ungkap Said Syarifuddin, kemarin.

Dengan suksesnya aksi pencegahan korupsi di daerah akan meningkatkan efisiensi penanganan pencegahan korupsi serta juga akan berdampak kepada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Dia mengakui hal itu juga tidak terlepas dari kerja keras Bupati HM Wardan. Pun pada tahun bersamaan Pemkab Inhil mendapatkan penghargaan atas pelayanan publik dari Ombudsman.

Mampu mengerjakan administrasi kepemerintahan dengan baik, menjadi batu loncatan bagi Said Syarifuddin ke jenjang yang lebih tinggi. Demikian pula pada event-event berskala nasional dan internasional. Pada 2017 untuk pertama kalinya Inhil menjadi tuan rumah Festival Kelapa Dunia. Sukses atas hal itu, maka di tahun berikutnya festival tersebut digelar Pemkab Daek Lingga dan Provinsi Bali pada 2019. “Kami yang pertama menyelenggarakan Festival Kelapa Dunia. Baru kemudian teman-teman daerah lain,” sebutnya.